Kesalahan Saat Belajar Menggunakan Lensa DSLR (Part 2)


Melanjutkan artikel sebelumnya, berikut kesalahan nomor 6 sampai 10 :

6. Exposure Berubah Saat Melakukan Zoom
Kecuali kamu punya lensa zoom yang mahal dan berkualitas tinggi dengan aperture maksimal yang konstan, kamu harus berhati-hati dengan perubahan exposure saat melakukan zoom dari satu ujung lensa ke ujung yang lain. Kit lens biasa, misalnya, punya aperture maksimal f/3.5 pada ujung wideangle dan f/5.6 pada ujung telephoto. Ini artinya, jika kamu memotret dengan aperture terbuka lebar pada focal length terpendek lalu kamu zoom ke titik terjauh maka aperture-nya akan berubah.
Jika kamu menggunakan pengaturan aperture priority atau salah satu mode otomatis, maka shutter speed yang akan berubah dengan sendirinya, sehingga brightness pada foto tidak akan berubah tapi ada kemungkinan foto akan blur. Jika kamu memotret dengan mode exposure manual, foto akan jadi lebih gelap saat kamu melakukan zoom ke focal length yang lebih panjang jika kamu tidak menyesuaikan shutter speed sebagai kompensasinya.

7. Flare
Flare bisa mengurangi kontras pada foto dan menciptakan titik berbentuk bintang yang sangat terang dalam foto. Ini disebabkan oleh sinar yang masuk ke lensa pada sudut tertentu lalu kemudian memantul di dalam optik. Ini bisa menjadi masalah jika ada sumber cahaya semacam matahari di dekat pinggiran frame foto atau jika ada cahaya yang melewati bagian depan elemen lensa.
Untungnya, ada solusi yang sangat mudah untuk masalah flare ini – gunakan lens hood. Banyak lensa yang dijual bersamaan dengan hood-nya, tapi kalau tidak, kamu busa memebeli terpisah atau bahkan membuat sendiri dengan menggunakan karton. Tanganmu juga bisa dijadikan lens hood, sama seperti saat kamu melindungi mata dari matahari yang silau.

8. Kamera Tidak Seimbang Dengan Lensa Telephoto
Lensa telephoto yang panjang biasanya cukup berat dan jika kameramu dipasang di tripod, kamu mungkin akan bekerja keras menahan lensa agar tidak jatuh. Solusinya adalah memindahkan penahan lebih ke depan sehingga kamera dan berat lensa tersebar dengan merata dari depan ke belakang.
Banyak lensa panjang disertai dengan pegangan untuk kepentingan keseimbangan. Keuntungan lain dari pegangan ini adalah, kamu bisa dengan mudah memindahkan format kamera dari landscape ke portrait dengan cepat.

9. Vignette
Banyak lensa menghasilkan foto dengan bagian tepi yang lebih gelap jika digunakan dengan aperture yang terbuka lebar. Meskipun efek vignette ini secara teknis adalah gangguan, tapi bisa tampak menarik dan bahkan beberapa fotografer sengaja menggunakannya untuk menarik perhatian ke tengah frame.
Jika kamu ingin menghindari ini, kamu harus menutup aperture sedikit. Vignetting juga bisa disebabkan oleh lens hood yang tidak pas yang belum terpasang dengan benar atau karena tumpukan filter di bagian depan lensa.

10. Foto Yang Tampak Lembut
Jika kamu terbiasa melihat hasil pemotretan lewat komputer dalam ukuran 100%, maka kamu akan memperhatikan bahwa titik fokus pada foto yang menggunakan aperture lebar atau bahkan sangat tertutup tidak akan setajam foto yang diambil menggunakan bukaan aperture medium.
Jika kamu ingin mendapatkan yang terbaik dari lensamu, maka akan lebih bagus jika memotret serangkaian foto dengan objek yang sama tapi bukaan aperture-nya berubah dari foto ke foto. Lalu periksalah di layar komputer dan lihat pada bukaan aperture berapa yang membuat objek tampak paling tajam. Ini disebut aperture optimal.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertimbangan dalam memilih drone

Teknik Sederhana Membuat Foto Backlit