Pertimbangan dalam memilih drone

Berikut adalah beberapa pertimbangan dalam memilih drone :

1. Tidak semua drone mudah diterbangkan
Yang membuat drone stabil adalah komputer didalamnya atau disebut dengan flight controller. Beberapa merk tentu berbeda penggunaannya tergantung dari pengaturan kontrollernya.  Disini akan terdapat kurva yang sejajar antara harga dan kemudahan menerbangkan drone, dimana semakin mudah drone diterbangkan maka akan semakin mahal harga jualnya. Hal ini akan berbeda bila kita bandingkan dengan pesawat/helikopter radiokontrol dimana semakin tinggi kesulitannya maka harga akan semakin mahal. Alasan semakin tinggi harga drone dan mampu terbang dengan lebih baik adalah penambahan sensor dan fungsi pada kontroller didalamnya. Jika menginginkan drone sederhana dengan fitur minim bisa didapatkan pada kisaran harga 1-3 juta, sedangkan untuk pehobi dijual drone menengah pada kisaran 4-9 juta, dan untuk mendapatkan hasil professional dijual pada kisaran harga diatas Rp. 10 juta.
2. Tidak semua drone siap diterbangkan
Pertimbangan lain dalam membeli drone adalah mengetahui beberapa akronim seperti :
RTF kepanjangan dari ready to fly drone, dimana tidak diperlukan setup atau langkah perakitan. Kita hanya perlu charge battery atau memasang baling-balling serta menghubungkan remote ke quadcopter.
BNF kepanjangan dari Bind and Fly, merupakan quadcopter yang dirakit namun tidak memiliki kontroller/bisa dibeli terpisah. Hal yang perlu diketahui adalah hanya karena transmitter dan receiver bekerja pada frekwensi yang sama, bukan berarti mereka akan selalu berhasil. Dalam era digital meskipun keduanya bekerja pada frekwensi yang sama, namun akan berfungsi bila menggunakan protokol manufaktur untuk berkomunikasi.
ARF kepanjangan dari Almost ready to fly, layaknya mainan anak-anak, quadcopter ini tidak memiliki transmitter/receiver dan mungkin kita perlu merakitnya karena devinisi ARF sendiri sangat luas, sehingga bila kita melihat label ini harus membaca lebih detail.
3. Investasi didepan
Mendapatkan drone dengan harga murah tentu bukan ide bagus bila kita ingin menekuni fotografi, berikut adalah ulasannya :
– Investasi dalam membeli kontroller berkualitas sangat diperlukan. Berbeda dengan smartphone yang selalu update dan muncul produk produk baru, quadcopter akan tahan dalam beberapa tahun.
– Membeli charger yang berkulitas. Alasannya sama dengan membeli kontroller yang berkualitas karena charger akan selalu bisa digunakan dan tahan selama bertahun-tahun. Charger murah biasanya bekerja lambat dalam mengisi batere dan memiliki usia yang lebih pendek. Charger berkualitas juga bisa digunakan bila kita mengupgrade drone dengan kapasitas batere yang lebih besar.
– Keluarkan biaya sebelum membeli
Tiba waktunya membeli drone, kita pasti akan sangat excited, namun sabarlah terlebih dahulu karena kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Semakin banyak kita membaca akan semakin mengetahui berbagai perbedaan drone yang ada dipasaran, serta bagian-bagian drone mana yang lebih baik untuk dibeli. Hal ini akan menghindarkan kita dari memilih drone yang salah/drone yang tidak sesuai dengan keinginan. Membaca diforum-forum online tentu akan sangat bermanfaat karena mereka biasanya bertukar fikiran tentang pengalaman masing-masing, termasuk kelebihan dan kekurangan drone yang dimilikinya.
4. Memilih kamera video
Tentu saja bergantung pada apa yang kita terbangkan. Banyak orang yang memilih unit/flycraft terlebih dahulu kemudian memilih kamera. Ada kamera yang langsung terpasang, namun ada pula yang dijual terpisah. Salah satu kuncinya adalah mendapatkan kamera dengan bobot yang lebih ringan, meskipun flycraft memiliki kemampuan membawa kamera yang lebih berat , semakin ringan beban maka akan semakin lama daya batere dapat bertahan. Kamera seperti Go Pro banyak sekali digunakan. Sebagai contoh Go Pro Hero 4 menawarkan kualitas dengan ukuran kecil, dan berat yang ringan. Termasuk juga memiliki koneksi wifi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Sederhana Membuat Foto Backlit