Memahami Makna Angka Aperture Dalam Lensa

Pernahkah
anda bertanya-tanya, dari mana satuan aperture yang biasanya dinyatakan dalam
angka seperti ini f/4, f/5.6 atau f/22 (atau juga f4, f5.6 atau f22) berasal?
dan kenapa makin besar diameter lensa dan ukuran fisik lensa makin kecil
angkanya?
Gambar
diatas memperlihatkan perbandingan ukuran fisik antara lensa Canon 50mm f/1.2L
dan 60mm f/1.4. Angka yang menyatakan besaran aperture diatas berasal dari
perbandingan antara panjang focal lensa dan ukuran diameter lensa:
aperture = panjang focal / diameter
aperture = panjang focal / diameter
Sebagai
contoh, jika kita memiliki lensa 50mm dan ukuran diameter optik bagian depan
lensa tersebut 25mm, maka kita memiliki lensa f/2 (atau juga seringkali
dinyatakan sebagai f2)
aperture = 50:25 = 2
Jika
panjang focal (apa itu panjang focal) lensa 50mm dan diameter
lensa 50mm, berarti aperture maksimal lensanya adalah f/1. Di angka f/1, maka
diameter lensa 2 kali lebih besar dibandingkan f/2, dan ada perbedaan 2 stop
diantara f/1 dan f/2 (masih ingat pengertian stop kan?). Dan lensa
f/1 bisa dilewati cahaya 4 kali lebih banyak dibanding lensa f/2 sehingga makin
besar aperture makin cepat dan makin enak dipakai di kondisi low light.
Anda
sekarang mulai menyadari kenapa tidak banyak lensa 50mm f/1. Hanya ada sejumput
lensa yang memiliki aperture f/1, seperti misalnya Canon EF 50mm f/1.0L USM
yang sudah diskontinyu (lihat foto-foto yang dihasilkan dari lensa hebat 50mm
f/1 disini). Lensa dengan aperture f1 membutuhkan ukuran body lensa yang
buesar, elemen optik yang luas supaya diameternya bisa sama dengan panjang
focalnya.
Hal
ini juga membantu menjelaskan kenapa ada perbedaan besar dalah hal harga antara
lensa yang panjang focal-nya sama namun aperture maksimalnya berbeda.
Contohnya, coba bandingkan antara lensa Canon 85mm f/1.2 dan Canon 85mm f/1.8.
Lensa canon 85mm f/1.2L dijual dengan harga diatas Rp 20 Juta sementara lensa
85mm f/1.8 harganya sekitar Rp 4 Juta. Kalau kita kembalikan lagi dari rumus
diatas, maka untuk menghasilkan lensa 85mm dengan aperture f/1.8, diamater
lensa cukup dengan 47mm (85/1.8 = 47.2). Sementara untuk mendapatkan aperture
f/1.2, diameter lensa 85mm tadi haruslah sekitar 70 mm, hampir dua kali lebih
besar bukan? Makin banyak material, makin banyak optik dan makin susah dibuat =
makin mahal.
Komentar
Posting Komentar